Di dalam era digital saat ini, strategi menggunakan pemasaran influencer merupakan salah satu metode yang sangat efektif untuk mencapai audiens yang lebih banyak besar. Banyak brand yang tengah berlomba-lomba untuk memanfaatkan pengaruh influencer untuk meningkatkan citra dan penjualan produk mereka. Namun, tidak semua strategi dalam penggunaan influencer marketing terlaksana secara efektif. Terdapat sejumlah kesalahan umum yang sering terjadi, yang apabila tidak ditangani dapat memberikan dampak negatif kepada brand dan menghalangi tujuan strategi pemasaran yang telah ditetapkan.
Mengetahui dan menyadari kesalahan-kesalahan tersebut adalah langkah awal yang penting bagi setiap jenis brand yang berharap berhasil dalam strategi memanfaatkan influencer marketing. Dalam artikel ini, kami akan mengulas 10 kesalahan umum dalam taktik memanfaatkan influencer marketing dan menyediakan panduan tentang bagaimana menghindarinya. Dengan begitu, Anda dapat menjalankan kampanye pemasaran yang lebih efektif dan mencapai hasil yang optimal.
Kesalahan Seleksi Penyanyi yang Tidak Tepat.
Kekeliruan pemilihan pengaruh yang tidak tepat dapat berpengaruh besar pada efektivitas strategi menggunakan pemasaran influencer. Ketika brand menentukan influencer tanpa memperhatikan keselarasan di antara nilai-nilai merek serta karakteristik influencer, output program bisa jauh dari apa yang ditargetkan. Seleksi yg tidak pas tersebut kali kali mengakibatkan rendahnya keterlibatan dan kepercayaan penonton, dimana pada gilirannya mempengaruhi sasaran pemasaran secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk brand untuk melaksanakan riset yang mendalam sebelum membuat putusan akhir tentang pengaruh yg akan dilibatkan kerja sama.
Mengidentifikasi salah satu kesalahan biasa dalam strategi menggunakan influencer marketing adalah tidak memperhatikan bidang spesifik atau sektor influencer yang dipilih. Menggandeng influencer yang tidak matched dengan target pasar brand pastinya akan menurunkan relevansi pesan yang dihasilkan. Influencer dengan audiens yang tidak tepat akan mengakibatkan kampanye yang sebenarnya efektif menjadi sia-sia. Perusahaan perlu memastikan bahwa influencer yang dipilih memiliki pengaruh di kalangan audiens yang ingin dijangkau, agar pesan bisa tersampaikan dengan baik dan memberikan hasil yang maksimal.
Akhirnya, kelalaian dalam memilih influencer yang kurang tepat sering disebabkan akibat penekanan terlalu tinggi pada angka-angka contohnya total followers. Sementara mempertimbangkan tingkat keterlibatan dan hubungan pengikut, pendekatan menggunakan influencer marketing bisa menjadi kurang efektif. Banyaknya merek sering terjebak dalam keyakinan bahwa influencer punya followers banyak akan memberikan hasil terbaik, padahal followers yang berpartisipasi serta berinteraksi merupakan sangat paling bernilai. Oleh karena itu, evaluasi mendalam mengenai interaksi influencer dengan audiensnya perlu menjadi bagian penting pada strategi menggunakan pemasaran influencer yang sukses.
Tidak adanya Riset Pendengar Sebelumnya Promosi.
Tidak adanya riset audience sebelum diadakan kampanye dapat menyebabkan ketidaksesuaian antara pesan yang hendak dihadirkan dan target yang. Dalam rencana menggunakan influencer marketing, mengetahui karakteristik serta preferensi audience sangat penting untuk menjamin bahwa konten yang dihasilkan relevan serta menarik. Jika campaign diadakan tanpa riset secara spesifik, influencer yang yang dipilih mungkin tidak resonan dengan followers mereka, sehingga mengurangi kekuatan pesan tersebut. Penelitian audiens yang mendalam bisa membantu untuk memilih pejuang yang tepat serta jenis isi yang cocok untuk keperluan audiens.
Strategi memanfaatkan pemasaran influencer sungguh harus mempertimbangkan dinamika sosial dan nilai-nilai yang berada di antara target market. Jika tidak melakukan riset audiens, program bisa saja menghadapi ancaman gagal paham yang dapat menyebabkan pada backlash atau kehilangan kapasitas dari penonton. Riset tersebut melibatkan analisis data demografis, tingkah laku, dan ketertarikan dari audiens tersebut, sehingga upaya yang digaplikasikan untuk memilih influencer dan mengkembangkan isi jadi lebih tepat sasaran. Ini pun mampu meningkatkan engagement dan konversi yang diharapkan.
Di era masa digital saat ini, setiap langkah dalam rencana pemanfaatan influencer marketing wajib didasarkan pada data. Tidak adanya penelitian audiens sebelum kampanye akan membuat marketer terlewatkan data krusial yang mungkin saja dapat memandu proses pengambilan keputusan. Hasil dari riset tersebut tidak hanya berfungsi dalam rangka menentukan influencer, tetapi juga untuk menentukan jenis saluran yang paling tepat guna menjangkau penonton yang dituju. Melalui investasi lebih dalam pada penelitian, brand dapat mengoptimalkan strategi mereka serta mengoptimalkan pengembalian investasi melalui strategi yang lebih terarah dan berdampak.
Mengabaikan Evaluasi Dampak dan Feedback.
Mengabaikan penelitian hasil dan feedback terkait strategi menggunakan influencer marketing dapat berdampak negatif pada kesuksesan kampanye. Ketika bisnis kurang menganalisa data hasil dari kolaborasi bersama influencer, perusahaan tersebut rentan tidak mendapatkan wawasan yang berharga tentang audiens. Pendekatan menggunakan influencer marketing seharusnya termasuk evaluasi kinerja dan respons dari pada pasar sasaran agar dapat dilakukan penyesuaian sesuai kebutuhan.
Satu dari banyak kunci dalam strategi menggunakan pemasaran influencer adalah kapasitas untuk menggapai dan menyerap tanggapan. Dengan memperhatikan respon audiens terhadap konten yang dibuat oleh influencer, perusahaan dapat memperbaiki pendekatan mereka di kemudian hari. Mengabaikan analisis hasil yang diperoleh dari tanggapan ini hanya akan membuat strategi menggunakan influencer marketing tersebut kurang efektif.
Pendekatan dengan memanfaatkan influencer marketing yang efektif memerlukan penilaian berkelanjutan terhadap setiap aspek dari kampanye. Tanpa analisis output, perusahaan mungkin tidak menyadari kemampuan influencer tertentu yang memberikan dampak positif atau. Karena alasan itu, amat krusial untuk memperhatikan evaluasi output dan umpan balik, supaya taktik memanfaatkan influencer marketing dapat menyesuaikan diri dan berkembang sesuai dengan kebutuhan audiens yang dinamis.